Break Even Point (BEP) – Break Even Point (BEP) adalah ilmu ekonomi yang sering ditemui pada artikel bisnis yang membahas kondisi suatu perusahaan. BEP dimana pemasukkan dan pengeluaran yang ada diperusahaan tersebut seimbang, maka yang terjadi adalah tidak ada kerugian maupun keuntungan.
BEP biasanya dilihat dan dijadikan kesimpulan para investor untuk melakukan investasi kepada suatu perusahaan. BEP itu sangat berbeda dengan titik balik modal, tetapi banyak orang salah mengartikannya. Di dalam ilmu akuntansi titik balik modal itu disebut dengan Return of investment (ROI), yang dimana itu adalah modal dari perusahaan yang dioperasikan untuk menjalankan bisnis dan penjualan sehingga mendapatkan keuntungan.
BEP itu sendiri terjadi ketika operasional suatu perusahaan dijalankan menggunakan biaya tetap dengan jumlah penjualan yang hanya mampu untuk menutupi biaya tetap dan biaya variable tanpa memberikan keuntungan. Perusahaan bisa dikatakan mengalami profit ketika hasil dari pada penjualannya melebihi biaya tetap dan biaya variable yang telah digunakan.
Break Even Point Menurut Para Ahli
Menurut Garrison dan Noreen memberikan penjelasan yang menurut mereka bahwa BEP itu pendapatan dari jumlah penjualan yang menggunakan biaya operasional perusahaan harus bisa mencapai dan melebihi biaya operasioanl secara menyeluruh. BEP terlihat dan terhitung apabila perusahaan mendapatkan keuntungan laba bersih dari jumlah nilai jual produk yang menggunakan biaya produksi.
Mereka kemudian menjelaskan lebih detail, BEP itu nilai dari penjualan yang belum terkena pajak dan bunga. Hal yang sangat perlu diperhatikan dari sini ,biaya tetap dan biaya variable yang dikeluarkan bersamaan dengan jalannya proses produksi.
Menurut seorang ahli dibidang manajemen, Abdullah mengemukakan bahwa BEP tolak ukur dari indikator untuk mengukur analisis cost volume profit. Memutus harga jual suatu produk dilakukan oleh manajemen perusahaan karena melihat dan mengkaji beberapa hal termasuk melihat kondisi keuangan perusahaan.
Beberapa hal yang perlu dikaji yang berkaitan dengan BEP, jumlah penentuan minim angka produksi, penentuan minimal jumlah produk dan jasa yang terjual, menentukan persentase maksimal bila mengalami penurunan penjualan agar masih bisa terpantau toleransi.
Dasar-Dasar Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Untuk mendapatkan informasi tentang situasi keuangan perusahaan di masa mendatang, manajemen perusahaan dapat menggunakan analisis Titik Impas (Break Even Point atau BEP) yang dihasilkan dari hasil penjualan produk. Perhitungan BEP slot gacor bergantung pada konsep asumsi dasar yang digunakan. Berikut ini adalah dasar-dasar perhitungan Titik Impas:
1. Dalam perhitungan BEP, terdapat biaya tetap dan biaya variable.
2. Nilai biaya tetap tetap konstan meskipun terjadi perubahan dalam aktivitas produksi. Sementara itu, nilai total biaya variabel berubah sesuai dengan kapasitas atau volume produksi.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah meskipun terjadi perbedaan dalam aktivitas produksi, tetapi biaya tetap per unit akan berubah.
4. Selama analisis, harga jual per unit dianggap konstan, sehingga harga jual perusahaan relatif tetap dan tidak berubah.
5. Dalam perhitungan BEP, jumlah produk yang diproduksi diasumsikan habis terjual.
6. Perhitungan BEP hanya berlaku untuk satu produk. Apabila suatu perusahaan menjual dua jenis produk yang berbeda maka hasil setiap penjualannya harus sama.
Elemen-elemen yang termasuk kedalam BEP
1. Biaya Tetap
2. Biaya Variable
3. Biaya Campuran
4. Harga Penjualan
5. Laba
Tujuan dari adanya BEP ini adalah untuk membantu perusahaan dalam perhitungan sisa dari perhitungan produksi yang nantinya ketika sudah mencapai pada nilai BEP untuk mengetahui keuntungan maksimal yang akan bisa diperoleh dari penjualan. Dan dapat membantu perusahaan untuk mengarahkan jalannya bisnis perusahaan agar lebih efisien dengen mengganti peralatan atau tenaga kerja yang didalamnya termasuk operasional, guna menekan biaya produksi.